BAB 1
PENDAHULUAN
1.
Akutansi
internasional dipandang dari sudut pandang sejarah dan sudut pandang
kontemporer
·
Sudut
pandang sejarah
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional.
Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping),
yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi yaitu berawal dari
negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15.
Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang
tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi
muncul secara bersamaan pula. Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang
internasional tersebut adalah bahwa di banyak negara, akuntansi tetap merpakan
masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat
dengan hukum nasional dan aturan professional. Hanya terdapat sedikit pemahaman
atas ketentuan yang sejenis dengan negara lain. Namun demikian, akuntansi
melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin
internasional.
·
Sudut
pandang kontemporer
Sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang
turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. faktor-faktor
ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan
perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan
dengan kemajuan dalam teknologi informasi.
Pengendlian nasional terhadap arus modal, valuta
asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan
secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi
hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi
informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan
distribusi.
2. PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan
perdagangan luar negeri. Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan
dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian system manufaktur atau
distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya,
usaha patungan atau aliansi strategis.
Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat
manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang
tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah
suatu negara. Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh
kompleksitas lingkungan pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional
(multinational enterprise–MNE).
3. INOVASI KEUANGAN
Manajemen risiko telah menjadi istilah yang popular
dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Ketergantungan yang ditimbulkan
terhadap praktik pelaporan internasional dan kebingungan yang timbul dari
perbedaan pengukuran produk risiko keuangan.
4. KOMPETISI GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin
pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Terdapat
standar penentuan acuan (benchmarking), yaitu standar perbandingan yang
digunakan ini melampaui batas-batas nasional. Para pembaca laporan keuangan
yang tidak menyadari perbedaan pengukuran nasional dan perhitungan penyesuaian
yang diperlukan dengan jelasnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.
5. MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS
Seiring dengan berlanjutnya trend global atas
konsolidasi industry, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis
merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan
istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang
penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi
bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
6. INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian
lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan,
invetor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu
bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Rata-rata ukuran
dan volume perdagangan per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya
telah tumbuh secara besar, yang sebagian diakibatkan oleh merger dan akuisisi,
yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham (delisting) yang
dilakukan beberapa perusahaan terkait. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar
adalah Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Eropa.
a. AMERIKA UTARA
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan
tanpa henti selama tahun 1990-an. Relative pentingnya Amerika Utara dalam pasar
ekuitas global juga meningkat: kapitalisasi pasar di Amerika Utara dalam
prosentase terhadap total global berada pada posisi 57,2 persen pada awal tahun
2000.
b. ASIA PASIFIK
Hingga akhir-akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan
Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Prospek pertumbuhan
masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Demikian juga, pemerintah dan
bursa efek di Asia berada di bawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan
kredibilitas pasar untuk menarik para investor.
c. EROPA
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di
dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Pasar ekuitas Eropa
akan terus tumbuh. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam prosentase
dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas
merupakan investasi yang menguntungkan sejak jatuhnya pasar pada bulan Oktober
1987.
7. PASAR EKUITAS EROPA-TINJAUAN LEBIH DEKAT
Pasar modal Eropa sedang mengalami perubahan besar
dalam waktu singkat, sebagian dikarenakan globalisasi perekonomian dunia dan
meningkatnya integrasi ekonomi di dalam Uni Eropa. Tinjauan lebih dekat
terhadap pasar ekuitas Eropa akan membantu dalam memperoleh landasan akan
pemahaman yang lebih baik terhadap pasar ekuitas secara umum.
Ø
Budaya
Ekuitas yang Baru di Eropa Kontinental
Dasar lebih lanjut untuk memperkirakan pertumbuhan
berkelanjutan di pasar ekuitas Eropa adalah bertumbuhnya budaya ekuitas di
Eropa. Perusahaan di Eropa Kontinental telah memulai upaya untuk meningkatkan
lingkup pengungkapan yang dilakukan, memperbaiki pelaporan keuangan, dan
memperkuat tata kelola perusahaan selama tahun 1990-an untuk menarik modal baru
dan minat investor. Namun demikian, banyak dari perusahaan-perusahaan ini,
termasuk beberapa diantaranya perusahaan terbesar di dunia, masih tertinggal
jauh dari pengungkapan dan standar pencatatan saham yang ada di Inggris dan
Amerika Utara.
8. Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas
Gelombang minat melakukan pencatatan saham lintas
batas yang sekarang terjadi pada pasar baru Eropa mengikuti periode tahun
1980-an ketika ratusan perusahaan asing mencatatkan sahamnya pada bursa efek di
Eropa. Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan
pencatatan lintas batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham,
meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau membangun kesadaran
masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara-negara dimana perushaan
memiliki operasi yang signifikan dan/atau pelanggan utama.
BAB 2
PERKEMBANGAN
DAN KLASIFIKASI
1. Perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi
antar-bangsa. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi, sejarah sosial, dan/atau
kelembagaan dan merupakan faktor yang sering disebarkan oleh para penulis
akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya dan perkembangan akuntansi
mulai digali lebih lanjut.
Sumber
pendanaan. Pengungkapan di lakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan
kepemilikan publik yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus pada
perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif dalam
meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam
rangka perlindungan bagi para pemimpin.
Sistem
hukum. Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi.
Dunia barat memiliki dua orientasi : kodifikasi hukum dan hukum umum. Kodifikasi hukum akuntansi cenderung terpaku
pada bentuk legalnya saja, sementara hukum akuntansi yang lebih umum cenderung
terpaku pada muatan ekonominya.
Perpajakan.
Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar
akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun
mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak
keuangan dan pajak akuntansi yang sama.
Ikatan
politik dan ekonomi. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan,
perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan yang berawal di
Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa
bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan lainnya. Banyak negara-negara
berkembang menggunakan sistem akuntansi
yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksakan kepada negara-negara
tersebut atau karena pilihan mereka
sendiri.
Inflasi.
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan
terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait , sementara di sisi lain
melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan
inflasi tinggi sering kali menuntut
perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke dalam
perhitungan keuangan mereka.
Tingkat
perkembangan ekonomi. Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi.
Masalah akuntansi seperti penilaian aset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur
menjadi makin semakin kurang penting.
Tingkat
pendidikan. Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak
berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko
efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten. Pendidikan akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf
pendidikan di suatu negara secara umum juga rendah.
Budaya. Di sini budaya berarti nilai-nilai dan
perilaku yang di bagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari
pengaturan kelembagaan di suatu negara.
Berdasarkan
hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang
menghubungkan budaya dan akuntansi. Ia mengusulkan empat dimensi nilai
akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu :
1.
Profesionalisme versus Ketetapan Wajib Pengendalian.
2.
Keseragaman versus Fleksibilitas.
3.
Konservatisme versus Optimisme.
4. Kerahasian
versus Transparansi.
2. Klasifikasi
Klasifikasi akuntansi internasional
dapat dilakukan dalam dua dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi
dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman.
Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan
basis data prinsip dan praktik akuntansi dunia.
Empat pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi :
(1) Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktik
akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi
nasional.
(2) Berdasarkan pendekatan mikroekonomi,
akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi.
(3) Berdasarkan pendekatan disiplinindependen,
akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc dengan dasar
perlahan-lahan dari pertimbanga, coba-coba dan kesalahan.
(4) Berdasarkan pendekatan yang sama, akuntansi
distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administratif oleh
pemerintah pusat.
Sistem Hukum ; Akuntansi hukum umum versus Kodifikasi
hukum :
(1) Akuntansi
dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap
“penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh serta pemisahan antara
akuntansi keuangan dan pajak.
(2) Akuntansi
dalam negara-negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik
berorientasi legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang dan
kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak.
Sistem Praktik ; Akuntansi penyajian wajar versus
Kepatuhan hukum :
(1) Pentingnya
pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia.
Modal sifatnya makin menjadi global, sehingga menuntut adanya standar laporan
keuangan perusahaan yang juga diakui secara mendunia.
(2) Pelaporan
keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan ketentuan
pelaporan keuangan domestik lokal, sedangkan yang satu lagi menggunakan prinsip
akuntansi dan berisi pengungkapan yang ditujukan kepada investor internasional.
BAB 3
AKUNTANSI
KOMPARATIF: AMERIKA DAN ASIA
Lima anggota Uni Eropa (EU) :
- Republik Ceko
- Perancis
- Jerman
- Belanda
- Inggris
1. BEBERAPA PENGAMATAN TENTANG
STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI
- Standar akuntansi merupakan
regulasi atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar)
yang mengatur pengolahan laporan keuangan .
- Susunan standar merupakan
proses perumusan standar akuntansi.
Tiga alasan praktik akuntansi dapat menyimpang dari
standar akuntansi :
- Di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan
pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif.
- Perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih
banyak informasi daripada yang diharuskan.
- Beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk
keluar jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil
operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Susunan standar akuntansi menggabungkan dua kombinasi,
yaitu :
- Sektor swasta: profesi akuntansi dan kelompok
lain (pengguna dan penyusun laporan keuangan)
- Sektor umum: perwakilan seperti petugas pajak,
perwakilan pemerintah yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan
komisi keamanan.
2. IFRS DALAM UNI EROPA
Tampilan tabel “persyaratan IFRS” meringkaskan
persyaratan Uni Eropa untuk menggunakan IFRS di lima negara yang diteliti.
Penggabungan laporan keuangan bisa diharapkan dimana IFRS diperlukan, tapi
perbedaannya tetap ada ketika tidak ada penggabungan.
Persyaratan IFRS
|
Republik Ceko
|
Perancis
|
Jerman
|
Belanda
|
Inggris
|
Perusahaan
terdaftar-laporan keu. gabungan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Diharuskan
|
Perusahaan
terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi
|
Diharuskan
|
Dilaranga
|
Dibolehkan,
tapi hanya untuk tujuan informasionala
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaan
tdk terdaftar-laporan keu. gabungan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
Perusahaan
tdk terdaftar-laporan keuangan perusahaan pribadi
|
Dilarangb
|
Dilarangb
|
Dibolehkan,
tapi hanya untuk tujuan informasionala
|
Dibolehkan
|
Dibolehkan
|
aLaporan keuangan prusahaan tertutup Perancis dan
Jerman harus disusun dengan menggunakan persyaratan akuntansi setempat karena
laporan-laporan ini merupakan dasar untuk pajak dan dividen.
IFRS tidak diperbolehkan dalam laporan keuangan
perusahaan pribadi yang tidak terdaftar di Ceko karena dianggap bahwa IFRS bisa
terlalu rumit dan memakan biaya untuk perusahaan-perusahaan pribadi yang kecil
ini.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan,
laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba
rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan
harus mencakup:
- Kebijakan akuntansi yang diikuti
- Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam
menetapkan kebijakan akuntansi yang penting
- Asumsi utama mengenai masa depan dan
sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi
Patokan Akuntansi
- Semua kombinasi bisnis dianggap pembelanjaan.
- Goodwill diuji setiap tahun untuk memeriksa
penurunan nilainya dan jika negative harus segera diakui dalam pendapatan.
- Penanaman modal dalam perusahaan gabungan dengan
metode ekuitas.
- Translasi laporan keuangan dari operasi asing
didasarkan pada konsep mata uang fungsional.
- Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau
harga pasar.
- Depresiasi dibebankan secarasistematis atas umur
penggunaan asset, menggambarkan pola pemakaian manfaat.
- Persediaan dinilai secara FIFO atau beban
rata-rata sesuai menurut IFRS.
- Pinjaman keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi,
sementara pinjaman operasional dibebankan pada dasar sistematis.
- Pajak-pajak yang ditangguhkan dibayar penuh.
3. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
LIMA NEGARA
Perancis
Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
- Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi
keuangan.
- Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham,
pendapatan, dan pengeluaran.
- Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
- Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan
persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi.
- Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi dan Pelaksanaan
Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam
penyusunan standar di Perancis:
- Counseil National de
la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional).
- Comite de la Reglementation
Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
- Autorite des Marches
Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
- Ordre des
Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik).
- Compagnie Nationale
des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional Undang-undang
Auditor).
Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan Direktur
- Laporan Auditor
Patokan Akuntansi
- Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan
nilai perolehan.
- Depresiasi dilakukan menurut ketentuan pajak,
biasanya dengan metode garis garis lurus atau saldo menurun.
- Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah
(FIFO) atau rata-rata tertimbang.
- Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat
terjadinya (akrual basis)
- Aset-aset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi,
dan biaya sewa dibebankan.
- Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak
harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
- Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung
menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan
waktu bisa diperkirakan.
- Goodwill biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi
ke dalam pendapatan.
Jerman
Akuntansi nasional Jerman diatur dalam German
Commercial Code (HGB), berisi:
- memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ekuitas
atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi
internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
- memungkinkan adanya penetapan perusahaan sector
swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Regulasi dan Pelaksanaan
Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam
penyusunan standar di Jerman:
- German Accounting Standards Committee atau GASC,
atau dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechnungslegungs Standards Committee
atau DRSC (Otoritas penyusun standar Jerman)
- Financial Accounting Control Act (Badan
pengontrol kepatuhan).
- Financial Reporting Enforcement Panel atau FREP
(Dewan sector swasta)
- Federal Financial Supervisory Authority (Dewan
sector public)
- Wirtschaftsprufer atau WPs (Badan pemeriksa
perusahaan)
Laporan Keuangan
Perusahaan Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Catatan
- Laporan Manajemen
- Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
- Metode pembelian (akuisisi) menggunakan metode
penggabungan usaha.
- Aset dan utang dari badan usaha yang diakuisisi
dinaikkan pada nilai yang ada.
- Aset berwujud dinilai berdasarkan harga
perolehan.
- Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang
lebih rendah.
- Depresiasi dinilai sesuai dengan penurunan
tingkat pajak.
- Menggunakan pendekatan mata uang fungsional
terhadap translasi mata uang asing.
- Goodwill diuji setiap tahun untuk mengetahui
adanya penurunan.
- Pajak-pajak yang ditangguhkan biasanya tidak
muncul dalam akun perusahaan pribadi, namun pajak tersebut bisa muncul
dalam laporan gabungan.
Republik Ceko
Undang-undang dan praktik akuntansi Republik Ceko
lebih menyesuaikan dengan standar Barat yang menggambarkan prinsip-prinsip yang
ditanamkan dalam European Union
Directives.
Regulasi dan Pelaksanaan
Akuntansi
- Accountancy Act:
menentukan persyaratan untuk akuntansi.
- Fourth and Sevent
Directives dari Uni Eropa: menetapkan penggunaan daftar perkiraan untuk
pembukuan catatn dan penyusunan laporan keuangan.
- Czech Securities
Commission: bertanggung jawab mengawasi dan memantau pasar modal.
- Act on Auditors: Mengatur
proses audit.
- Chamber of Auditors:
mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian dan menertibkan auditor,
penyusunan standar audit dan regulasi praktik audit seperti format laporan
audit.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri
atas:
- Neraca
- Akun keuntungan dan kerugian (Laporan Laba Rugi)
- Catatan
Pengukuran Akuntansi
- Metode Akuisisi (pembelian)
- Goodwill dikapitalisasi atau diamortisasi.
- Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai
berdasarkan biaya.
- Persediaan dinilai pada biaya rendah (FIFO) atau
metode rata-rata.
- Biaya riset dan pengembangan dikapitalisasi.
- Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan
sepenuhnya untuk semua selisih sementara.
Belanda
Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan
persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik professional
yang sangat tinggi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal
hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970 yang
berisi:
- Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan
gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan
semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
- Laporan keuangan harus disusun berdasarkan
praktik bisnis yang aman.
- Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang serta
untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
- Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang
konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip-prinsip
akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
- Informasi keuangan yang komparatif untuk periode
terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang
menyertainya.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal:
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Catatan
- Laporan Direktur
- Informasi lain yang sudah ditentukan
Pengukuran Akuntansi
- Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi
- Persediaan dinilai dengan FIFO, LIFO atau
rata-rata
- Semua asset tidak berwujud memiliki usia
terbatas.
- Biaya riset dan pengembangan hanya dikapitalisasi
ketika jumlahnya bisa ditutup kembali
- Pajak penghasilan yang ditangguhkan diakui
berdasarkan konsep alokasi yang komprehensif.
Inggris
Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk
pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama
Fourth and Seventh Directive.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang tahun 1981 memuat 5 prinsip akuntansi
dasar, yaitu:
- Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar
akrual.
- Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan
asset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
- Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan,
khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban
dan kerugian yang ditemukan.
- Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten
diharuskan dari tahun ketahun.
- Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa
diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris:
- The Institute of Chartered Accountants in England
dan Wales
- The Institute of Chartered Accountants in Ireland
- The Institute of Chartered Accountants in
Scotland
- The Association of Chartered Certified
Accountants
- The Chartered Institute of Management Accountants
- The Chartered Institute of Public Finance and
Accountancy
Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris mencakup hal-hal:
- Laporan direktur
- Akun Laba dan Rugi serta neraca
- Laporan arus kas
- Laporan keseluruhan laba dan rugi
- Laporan kebijakan akuntansi
- Catatan yang direferensikan dalam laporan
keuangan
- Laporan auditor
Penghitungan akuntansi
- Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi selama
kurang dari 20 tahun
- Aset-aset dihitung pada harga perolehan, biaya
sekarang atau gabungan keduanya
- Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan
dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya
- Persediaan dihitung berdasarkan FIFO atau
rata-rata
- Pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan
metode hutang dengan dasar provisi penuh untuk perbedaan berdasarkan
waktu.
BAB 4
AKUNTANSI
KOMPARATIF: AMERIKA DAN ASIA
Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara
Eropa
1. Amerika Serikat
·
Regulator :
Financial
Accounting Strandard Board (FASB)
Securities and Exchange Commission (SEC)
American Institute
of Certified Public Accountants (AICPA) dan
Public Company
Accounting Oversight Board (PCAOB)
·
Regulasi :
Accounting Series Realeases,
Financial Reporting Release, dan Staf Accounting
Bulletins (SEC);
Statements of Financial Accounting Standards (FASB);
Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)
Sarbanes-Oxley Act
·
Laporan
Keuangan :
laporan manajemen, laporan auditor independen, laporan
keuangan primer (laporan laba-rugi, neraca, laporan arus kas, laba-rugi
komprehensif, perubahan ekuitas pemegang saham), diskusi manajemen dan analisis
hasil operasional dan kondisi keuangan, penjelasan mengenai kebijakan akuntansi
dengan dampak yang paling kritis pada laporan keuangan, catatan atas laporan
keuangan, perbandingan data keuangan selama lima atau sepuluh tahun, serta data
triwulan terpilih.
2. Meksiko
Telah melakukan reformasi pasar sejak th 1990 dan
berhasil meningkatkan perekonomian Meksiko. Termasuk penganut code law, yang
mendasarkan peraturannya pada hukum civil, tetapi standar setting Meksiko
menganut British-Amerika atau Anglo Saxon, bukan pendekatan Continental
European.
Peraturan dan Pembinaan Akuntansi
Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi
Prinsip-prinsip Akuntansi dan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi
Standar Auditing dan Prosedur.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan yang harus dibuat adalah :neraca,
laporan penghasilan, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi
keuangan dan catan-catatan.
·
Regulator :
Council for Research and Development of Financial
Information Standards (CINIF),
Exican Institute
of Public Accountants,
Federal Tax Audit
Department of the Ministry Finance,
National Banking and Securities Commission
·
Regulasi :
Mexican Commercial
Code dan hukum pendapatan pajak
·
Laporan
Keuangan :
Neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas
pemegang saham, laporan perubahan posisi keuangan, dan catatan yang dibantu
oleh laporan auditor meliputi kebijakan akuntansi pada perusahaan, ketersediaan
material, komitmen untuk pembelian saham substansial atau di bawah hak kontrak,
penjelasan mendetail mengenai utang jangka panjang dan kurs mata uang asing,
batasan deviden, jaminan, rencana pensiun pegawai, transaksi dengan perusahaan
sejawat dan pajak.
3. Jepang
Menganut code law. Jepang merupakan negara tradisional
dengan akar budaya yang sangat kuat. Muncul keiretsu, yaitu kebersamaan atau
konglomerasi gaya Jepang.
Pengaturan dan Pembinaan Akuntansi
Pengaturan Akuntansi didasaarkan pada triangular legal
system yaitu pengaturan berdasarkan 3 UU : Commercial code, Securities and
Exchange Law dan Corporate Income Tax Law, yang diatur oleh MOJ (Ministry of
Justice)
·
Regulator :
Ministry of Justice,
Financial Services Agency (FSA),
Business Accounting Deliberation Council (BADC),
Accounting Standards Board of Japan (ASBJ), dan
Japanese Institute of Certified Public Accountants (JAICPA)
·
Regulasi :
Undang-undang perusahaan, undang-undang pertukaran dan
sekuritas, serta undang-undang pajak penghasilan perusahaan
·
Laporan
Keuangan :
Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan atas Perubahan
Ekuitas Pemegang Saham, Laporan Bisnis (ringkasan sistem bisnis, pengendalian
internal dan informasi mengenai operasional), dan Jadwal Terkait.
4. Cina
Sejak 1970 Cina telah mengubah kebijakan perekonomian,
dari perekonomian terpusat ke perekonomian pasar.
Peraturan Akuntansi baru cina telah dikembangkan untuk
swastanisasi dan limited liability bebas.
Peraturan dan Pembinaan akuntansi
Cina mulai mengembangkan perekonomian pasar, dan
sejak 1 Juli 1993 diterbitkan Accounting Standard for Business
Enterprises (ASBE).
Th 2005, semua perusahaan di Cina wajib menggunakan
ASBE sebagai standard pelaporannya.
Sedangkan untuk auditornya, Cina membentuk CICPA yang
mengatur syarat menjadi seorang CPA.
·
Regulator :
The State Council, Departemen Keuangan,
The China Accounting Standards Committee (CASC),
The China Securities Regulatory Commission (CSRC),
The Chinese Institute of Certified Public Accountants
(CACPA)
·
Regulasi :
Financial Accounting and Reporting Rules for
Enterprises (FARR),
Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE)
·
Laporan
Keuangan :
Neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan
perubahan ekuitas, dan catatan yang mencakup laporan kebijakan akuntansi.
Laporan tambahan dibutuhkan untuk pengungkapan penurunan nilai aset, perubahan
pada struktur modal, apropriasi laba dan bisnis serta segmen geografis.
Pelaporan keuangan terjadwal dan lengkap ditekankan adanya neraca yang
merefleksikan sumber daya dan penggunaan dana. Sistem ini berfokus pada
pemeliharaan dan akuntabilitas atau pemenuhan produksi dan tujuan lainnya
sebagamaina penyatuan dengan regulasi dan kebijakan pemerintah.
5. India
Setelah kemerdekaan, India menganut sistem
perekonomian sosialis. Tetapi mulai krisis ekonomi 1991, India mulai membuka
pasarnya ke dunia internasional.
Peraturan dan Pembinaan Akuntansi
Sumber utama standar Akuntansi Keuangan di India
adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Th 1949 dibentuk
Institute of Chartered Accountans of India, yang bertanggung jawab
mengambangkan standar akuntansi keuangan India. Th 2006, pemerintah mengumumkan
untuk memperkenalkan peraturan baru, yaitu IFRS, dan institusi akuntansi
menanggapi kemungkinan tersebut dengan mempelajari penerapan IFRS seacara utuh
di India.
·
Regulator :
The Institute of Chartered Accountants of India,
Accounting Standards Board, Auditing and Assurance
Standards Board,
Securities and Exchange Board of India
·
Regulasi :
Undang-Undang Tahun 1857 dan hukum pertama berhubungan
dengan pemeliharaan dan pemeriksaan catatan akuntansi 1866, Indian Accounting
Standards (AS) dan Auditing Assurance Standards (AAS)
·
Laporan
Keuangan :
Neraca dua tahun, laporan laba rugi, laporan arus kas
dan kebijakan akuntansi serta catatan. Perusahaan tidak terdaftar hanya perlu
menyiapkan laporan inti saja. Perusahaan terdaftar harus menyiapkan laporan
gabungan dan laporan inti, laporan keuangan triwulan dan menyediakan diskusi
dan analisis manajemen yang menyangkut semua topik seperti halnya struktur
industri dan pengembangannya, kesempatan dan ancaman yang dihadapi oleh
perusahaan, kendali internal dan risiko yang mempengaruhi performa bisnis atau
produk.
Sumber :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International
Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010:
Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar