Enron Corporation.
a. Latar Belakang.
Enron Corporation didirikan pada
tahun 1985 merupakan merjer antara Houston TX dan Inter North (Omaha, NE) yaitu
suatu perusahaan yang bergerak dibidang distribusi gas alam (natural gas pipe
line system). Jaringan pipa yang dikuasainya sepanjang lk 34.000 miles. Hasil
penjualannya setiap tahun rata-rata lebih dari USD 25,000,000,000 dan pada
tahun 2000 mencapai sebesar USD 100,000,000,000. Total karyawan-nya 20,000
orang. Sejak tahun 1998 Enron memiliki 8 anak perusahaan antara lain Enron Gas
Services (EGS) dan Enron Capital & Trade (ECT).
Pada akhir tahun 2000 Enron
Corporation tercatat sebagai perusahaan terbesar ke-7 di Amerika Serikat. Oleh
karena itu keruntuhannya pada tahun 2001 dipandang sebagai puncak musibah di
kalangan dunia usaha di Amerika Serikat.
b. Kinerja.
Kinerja Enron Corporation antara
lain dapat dilihat dari kinerja keuangannya pada periode tahun
1998 – 2000 sebagaimana digambarkan oleh Stuart
L.Gillan dan John D. Martin (University of Delaware, USA) sebagai berikut :
- Penjualan pada tahun 1998, 1999
dan 2000 berturut-turut sebesar USD 31,260 juta ;
USD 40,112 juta ; dan USD 100,789 juta..
- Laba bersih pada tahun
1998, 1999 dan 2000 berturut-turut sebesar USD 703 juta ; USD 1,024
juta ; dan USD 979 juta.
- Laba bersih pada tahun
1998, 1999 dan 2000 berturut-turut sebesar 2.2 persen , 2.6 persen ; dan
1.0 persen
- Long term debt to assets
pada tahun 1998, 1999 dan 2000 berturut-turut sebesar 63.3 persen ;
60.5 persen ; dan 56.6 persen
Selain kinerja keuangan tersebut
dapat pula dikemukakan ;
- Enron juga memperdagangkan
energi ( natural gas, minyak bumi dan listrik) melalui internet, serta
memperdagangkan kontrak jual beli enerji berjangka seperti dalam bentuk
surat-surat berharga atau derivatives.
- Untuk mendanai
perkembangan usahanya, manajemen Enron membentuk unit-unit usaha baru yang
disebut Special Purpose Entities (SPEs). Dalam operasi-nya SPEs juga
menggunakan dana-dana pinjaman, yang kemudian ternyata menjadi beban
perusahaan.
c. Keruntuhan & sebab-sebab
keruntuhannya.
Pada awal tahun 2001 Enron
Corporation tampak mulai runtuh, hal itu terlihat jelas dari tanda-tanda
sebagai berikut :
- Usaha perdagangan derivatives
energi yang dilakukannya pada tahun 2001 rugi USD 1.2 miliar. Hal itu
mengakibatkan masalah keuangan yang berat, sementara itu kerugian tersebut
tidak segera dilaporkan secara transparan.
- Laporan keuangan Enron
Corporation lambat dan tidak transparan, sehingga adanya kerugian dalam
jumlah yang besar terlambat diketahui pemegang saham
- Pada saat yang hampir
bersamaan obligasi Enron Corporation diberi nilai rendah oleh perusahaan
pemeringkat internasional (credit rating agency) Moody’s. Pemberian nilai
rendah tersebut kemudian diikuti oleh perusahaan pemeringkat lain Standart
& Poor. Kemungkinan besar Moody’s maupun Standart & Poor telah
mendapat informasi tentang adanya masalah-masalah keuangan yang dhadapi
Enron Corporation dari sumber-sumbernya.
- Pada bulan November 2001
telah terjadi lebih dari 20 gugatan yang disampaikan kepada yang berwajib
akibat keterlambatan, ketidak akuratan, dan kebohongan laporan keuangan
yang dilakukan oleh Enron Corporation.
- Terdapat bukti-bukti telah
terjadi insider trading dalam perdagangan saham-saham Enron Corporation.
Pada 2 Desember 2001 Enron
Corporation menyatakan dirinya pailit (bankrupt) karena masalah keuangan yang
dihadapinya tidak dapat diatasi. Akibat runtuh-nya perusahaan raksasa ini para
pemegang saham; perorangan maupun sejumlah institusi menjadi korban.
Committee on Govermental Affairs,
Senat Amerika Serikat, pada tahun 2002 membentuk Subcommittee yang bertugas
meneliti sebab-sebab keruntuhan Enron Corporation tersebut. Penelitian
dilakukan terhadap Board of Directors, dokumen-dokumen transaksi Enron
Corporation dan sejumlah fihak yang terkait hasilnya menunjukan adanya
tindakan-tindakan Board of Directors yang tidak benar sbb:
- Membiarkan terjadinya
transaksi-transaksi bisnis tanpa dibukukan secara resmi dalam pembukuan
perusahaan, serta membiarkan praktek pembukuan yang tidak sesuai prosedure
yang berlaku di Amerika Serikat (Generally Accepted Accounting
Procedures/GAAP). Hal ini berarti membiarkan kegiatan-kegiatan off-balance
sheet, sedangkan nilai kegiatan itu sampai milyar-an dollar Amerika
Serikat.
- Membiarkan beroperasinya SPEs
yang bertentangan dengan kepentingan Enron Corporation, sedangkan banyak
dari kegiatan SPEs yang merugikan perusahaan.
- Membiarkan dan menyetujui
terjadinya pemberian balas jasa kepada para eksekutip perusahaan yang
berlebihan, pada saat likuiditas perusahaan sedang kurang sehat.
- Membiarkan CEO menjalankan
tugasnya tanpa pengawasan (control) yang memadai.
- Penunjukan Arthur Andersen
sebagai komite audit sekaligus menjadi konsultan manajemen adalah
bertentangan dengan prinsip-prinsip independency dalam pengawasan.
Hal ini menunjukkan bahwa Board of Directors tidak independen.
Penelitian tersebut menunjukkan
bahwa good corporate governance pada Enron Corporation tidak berjalan
sebagaimana mestinya seperti :
- Board of Directors tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, selaku pengendali (pengarah &
pengawas) perusahaan tidak berfungsi dengan baik.
- CEO dalam melaksanakan
tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab-nya tidak transparan, tidak sesuai
dengan prinsip “disclosure and transparency”,
- CEO dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya dibantu oleh konsultan manajemen Arthur Andersen yang
sekaligus juga menjadi anggota komite audit, sehingga terjadi campur-aduk
antara pelaksanaan dan pengawasan.
Hal-hal tersebut diatas jelas bertentangan dengan
prinsip-prinsip “good corporate governance”, dan menjadi sebab utama Enron
Corporation runtuh (pailit). Pemegang saham, kreditur dan karyawan Enron
Corporation menjadi korban akibat malapetaka itu.
Dr. Dedi Kusmayadi, SE., M.Si., Ak di 04:47 yang berisi
sebagai berikut :
KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat diantaranya melalui Deception, discrimination of information, coercion, bribery. Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.
KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjungjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggungjawab terhadap profesi maupun masyarakat diantaranya melalui Deception, discrimination of information, coercion, bribery. Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.
menurut saya
·
Independensi
mental seharusnya wajib dimiliki oleh seorang audit, KAP arthur andersen tidak
memiliki independensi mental yang
seharusnya dimiliki oleh bagian audit. hal itu terlihat dari manipulasi laporan
keuangan yang aslinya buruk dapat di rubah menjadi sangat sehat dan menarik
untuk para investor. jika independensi
tidak ditegakkan maka hal yang terjadi pada perusahaan enron dapat terjadi di
perusahaan manapun. karena independentsi bagi para auditor hal terpenting,karna
hasil audit dapat menjadi acuan pihak eksternal (masyarakat,investor dll) dalam
melihat kondisi suatu perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar